Dalam tugas kali ini saya mendapatkan tugas manajemen ritel yang membahas tentang :
Bagaimana pelanggan memutuskan untuk pergi ke pengecer dan apa barang dagangan untuk di beli?
apa faktor sosial dan pribadi yang mempengaruhi pelanggan dalam memutuskan pembelian?
bagaimana pengecer mendapatkan pelanggan untuk mengunjungi toko mereka lebih sering, dan membeli lebih banyak barang dagangan masing" selama kunjungannya?
mengapa dan bagaimana pelanggan pengecer menjadi segmen pasar?
dan saya mengambil contoh alfamart..
Kesuksesan Alfamart adalah Alfamart yang mampu memenangkan pilihan pelanggan dan mempertahankannya. Di daerah akses ui merupakan tempat yang paling cocok untuk pengembangan bisnis ritel, karena sebagian besar penduduknya adalah pendatang yang mempunyai kesibukan tersendiri, misalnya adalah sekolah, kuliah, dan kerja. Dengan adanya Alfamart seperti Alfamart akses ui maka akan sangat membantu mereka para pendatang, dan sebaliknya bagi Alfamart akses ui akan cepat berkembang karena pertumbuhan penduduk indonesia , khususnya di daerah kelapa dua sangat cepat dan juga modern sehingga kemungkinan masyarakat untuk berbelanja di Alfamart sangat besar. Dalam melakukan pemilihan tempat berbelanja, konsumen akan melihat beberapa dimensi atau faktor -faktor tertentu yangmenunjukkan bahwa tempat belanja tersebut dapat memenuhi kebutuhannya baik secara material maupun psikologis yang nantinya akan membawa pada tingkat loyalitas pelanggan terhadap Alfamart. Alfamart yang merupakan tempat berbelanja yang sangat diminati oleh konsumen di era modern ini, harus memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dengan Alfamart atau supermarket lain sehingga konsumen tertarik untuk mengunjunginya dan bertransaksi di dalamnya. Demi menarik minat konsumen agar berkunjung dengan sendirinya ke dalam Alfamart, maka sebuah Alfamart harus membentuk suatu citra yang baik mulai dari segi tampilan fisik, pelayanan hingga suatu citra khas yang telah menjadi konsep Alfamart tersebut. Pentingnya sebuah citra Alfamart akan membawa perusahaan tersebut kepada kesuksesan dan kelangsungan hidupnya. Citra Alfamart ini dapat dibentuk melalui berbagai dimensi yang kemungkinan besar akan selalu di lihat oleh para konsumen sebelum mereka berkunjung ke dalam sebuah Alfamart. Dimana dengan dibentuknya dimensi -dimensi tersebut diharapkan para konsumen akan tertarik berkunjung ke dalam Alfamart dan menjadi loyal terhadap Alfamart. Berbagai keuntungan berupa hadiah-hadiah menarik seperti, hadiah langsung, program undian, hingga paket harga hemat dipersembahkan bagi konsumen setia Alfamart. Khusus bagi pemegang kartu AKU, bisa menikmati keuntungan lebih besar. Dengan berbelanja senilai nominal tertentu, langsung mendapatkan poin undian yang akan diikutsertakan dalam program undian berhadiah miliaran rupiah.
Berbagai macam value added ditawarkan untuk konsumen. Alfamart mempersembahkannya sebagai apresiasi kepada para konsumen yang telah setia berbelanja di Alfamart selama kurun waktu 10 tahun ini. Harapannya, agar konsumen semakin loyal dan menjadikan Alfamart tetap sebagai pilihan utama bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Alfamart, jaringan minimarket nasional terkemuka, semakin diminati oleh para konsumennya. Selama kurun waktu 10 tahun, Alfamart melayani konsumen melalui lebih dari 3.000 jaringan tokonya yang tersebar di Pulau Jawa, Madura, Bali dan Lampung.
Sepuluh tahun sudah Alfamart berkontribusi untuk masyarakat dengan berbagai invovasi baik dalam layanan dan program promosi serta program sosialnya. Tak mengherankan, bila Alfamart mampu bertahan hingga mendapat kepercayaan sebagai minimarket pilihan dengan tempat belanja paling nyaman serta paling mengerti kebutuhan para konsumennya. Lewat program "Semarak Ulang Tahun Alfamart" ini, sekali lagi Alfamart membuktikan bahwa kepuasan pelanggan adalah yang utama.
Warung merupakan tempat menjual makanan ringan dan minuman seperti roti, air mineral, kopi dan lain lain dan warteg tidak membutuhkan modal besar untuk memulai usaha ini.
Careefour tempat usaha yang membutuhkan modal besar, dan careefour merupakan tempat menjual bermacam bermacam barang seperti bahan makanan contohnya beras, daging sapi, daging ayam, daging babi, dan makanan ringan lainnya, dan careefour juga menjual alat alat kantor kantor contohnya meja kursi dan alat alat tulis, dan carefour juga menjual pakaian dan alat pembersih contohnya sabun, sikat dan lain lain.
kelebihan Carrefour dengan Warung:
- Carrefour memiliki kelengkapan barang yang lebih lengkap dari warung
- Carrefour memiliki sistem pemasaran yang lebih baik dari warung
- Carrefour tata letak barangnya lebih rapi dari warung
- karyawan Carrefour lebih terlatih dalam melayanin konsumen daripada warung
- Carrefour memiliki gedung yang lebih besar daripada warung
- Carrefour lebih dikenal di masyarakat Indonesia dibandingkan dengan warung
- gedung Carrefour memiliki fasilitas yang membuat pengunjung merasa nyaman seperti AC dan mesin kasir sedangkan warung tidak mempunyai fasilitas apapun
kekurangan Carrefour dengan Warung:
- Carrefour letaknya jauh dengan pemukiman penduduk
- pembayaran mengantri sehingga sedikit membuangmem buang waktu
kelebihan warung
- tempatnya berdekatan dengan pemukiman penduduk
- transaksi pembayaran tidak perlu waktu lama
- letak barangnya berdekatan jadi tidak perlu mencari cari terlebih dahulu
kekurangan warung
- tempatnya panas
- tempatnya kurang terawat
Persamaannya: sama sama menjual barang makanan dan keperluan rumah tangga
disekitar rumah saya terlalu banyak tukang kredit yang berkeliling demi mendapatkan uang..
Aktivitas ini adalah menjual barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan nominal yang kecil.
Aneka barang kebutuhan kecil dapat dicicil, baju, celana, sepatu,HP, Perabot.
Keunggulan kredit ini adalah fleksibelitas dalam pembayaran untuk jangka waktu yang panjang. Seribu dua ribu yang tidak terasa dari hari kehari.
Keunggulan lain adalah biaya tenaga kerja yang kecil. Usaha ini dioperasikan oleh seorang diri. Mengambil barang dengan bekerja sama dengan toko yang mau member waktu jatuh tempo yang lama.
Kredit keliling menjembatani sebuah kebutuhan dari masyarakat dengan cara yang mudah dan tidak membutuhkan jaminan apa pun dalam bentuk fisik. Jaminan untuk mendapatkan kredit ini adalah kepercayaan yang terbagun dalam pergaulan.
Bagaimana bisnis berjalan dan memberikan keuntungan. Dalam pengalaman bercerita dengan mereka yang telah melakukan bisnis ini adalah keuntungan yang diambil besar, minimal 50% dari harga pokok barang.
Pengambilan keuntungan ini diambil untuk menutup biaya operasional dan juga proteksi terhadap kecurangan yang dilakukan oleh pelanggan.
Mengenal tukang kredit keliling cukup sederhana. Mempunyai buku hitam tau binder, denga sebuah pena dan beberapa catatan-catatan pembayaran. Catatan pembayaran hanya terdapat pada tukang kredit.
Perputaran 1 rupiah dalam bisnis ini mencapai milyaran pada beberapa pasar-pasar tradisional, perumahan, perkampungan, pemaiannya tidak lagi individu, namun telah memasuki koperasi dan perusahaan.
Disana ada 1 rupiah yang berputar cepat dan bertahan lama. Sebuah bisnis yang manis dan yammi.
Iklan, adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasarkan pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikan rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
Personal Selling, adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
Promosi Penjualan (sales promotion) adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentifyang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segeradan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam. Melaluyi promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk pesaing, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer.
Hubungan Masyarakat (Public Relations) merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Dalam hal ini yang dimaksud dengan kelompok-kelompok ituadalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelompok-kelompok tersebut dapat berdiri atas karyawan dan keluarganya, pemegang saham, pelanggan, khalayak/orang-orang yang tinggal disekitar organisasi, pemasok,perantara, pemerintah, serta media massa. Kegiatan-kegiatan public relations meliputi hal-hal berikut : (1) Press Relations, (2) Product Publicity, (3) Corporate Communication, (4) Lobbying, dan (5) Counselling.
Direct Marketing adalah system pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi disembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan,baik melalui telepon, pos atau dengan dating langsung ke tempat pemasar. Teknik ini berkembang sebagai respon terhadap demasifikasi (pengecilan) pasar, dimana semakin banyak ceruk pasar (market niche) dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual.
Contoh ProdukMc Donald :
Iklan dan publisitas : Promosi dilakukan Mc Donald dengan melalui iklan atau penyebaran pamflet yang berisi tentang adannya produk baru.
Promosi yang mulai ditekan : Mc Donald mulai mengurangi iklan karena penjualan yang mulai tumbuh.
Promosi penjualan, iklan dan penjualan personal yang meningkat : Tayangan iklan Mc Donald yang dibangun kembali., karena maraknya persaingan.
Promosi penjualan ditingkatkan, Iklan dan publisitas mulai dikurangi : Promosi Mc Donald yang dilakukan dengan gencar melalui berbagai pameran, bazaar, demo produk dan sebagainya, karena persaingan yang kuat sehingga kalau dibiarkan akan membawa perusahaan ke ambang kehancuran.
Dimulai dari tahun 2003 kami berkecimpung di bidang usaha bakery dengan produk utama donat dan roti, terciptalah ROKAR (Roti Bakar) pada bulan April 2008, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan praktis, enak, berkualitas, halal dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan menggunakan konsep Kemitraan untuk pengembangan usaha sekaligus memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk memulai usahanya sendiri dengan bermitra bersama kami. Sekalipun baru namun kami yakin Insya Alloh Roti Bakar akan menjadi salah satu dari sekian banyak Bisnis Makanan yang akan berkembang dan ikut meramaikan Bisnis Makanan di Indonesia.
Latar Belakang
Perkembangan bisnis di dunia sangatlah spektakuler. Di Indonesia sendiri perkembangan Bisnis sangat pesat seiring dengan meningkatnya minat & kesadaran masyarakat untuk memiliki usaha sendiri. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar membawa potensi yang sangat baik akan pertumbuhan Bisnis Kemitraan ini, terutama di sektor pangan. Berdasarkan alasan itulah Roti Bakar didirikan dan dikembangkan. Kami akan berusaha membantu para Mitra agar sukses dan secara aktif mendukung gerakan ekonomi mandiri dengan memulainya dari diri sendiri dan dari saat ini. Kami menjamin bahwa Konsep Bisnis ini akan sangat menarik bagi mereka yang mengharapkan untuk memulai dan memiliki Bisnis mereka sendiri. Kami akan membimbing anda untuk mencapai Bisnis impian anda dengan menyediakan seluruh peralatan lengkap dan training tentang Teknik Operasional bagaimana mengatur Bisnis anda agar sukses.
Konsep Bisnis dengan strategy 7P
Konsep Bisnis yang kami terapkan adalah Bisnis Kemitraan. Roti Bakar menawarkan peluang bisnis dibidang makanan siap saji, yang dapat memberikan return yang tinggi. Bisnis ini sangat cocok bagi anda yang ingin memulai usaha sendiri dengan cepat karena mudah untuk dikelola. Kami juga akan membantu para Mitra Bisnis agar dapat mengembangkan usahanya dengan baik tanpa perlu memiliki pengalaman tertentu sebelumnya.
1.Product ( produk )
Product adalah segala sesuatu ( barang atau jasa ) yang ditawarkan kepada masyarakat untuk mendapatkan perhatian, pembelian, atau dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Siapa yang tak kenal donat? Makanan berbentuk bulat dan biasanya ada lubang di tengahnya ini cukup dikenal banyak orang, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Roti merupakan makanan yang sedang trend saat ini. Sangat diminati sebagai makanan pengganti nasi di Indonesia. Dengan citarasa yang khas, banyak orang mulai menjadikan donat sebagai makanan favorit mereka dan menjadi pelanggan fanatik gerai-gerai donat di Indonesia. Dan salah satunya adalah di Roti Bakar. Sementara ini kami baru mengeluarkan 30 variasi rasa dan akan terusberinovasidenganrasa-rasayangspektakuler.
GambarProduct Roti Bakar
2. Price ( harga )
Price adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Atau dapat juga diartikan sebagai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari produk atau jasa yang dibutuhkan. Harga merupakan salah satu variable marketing mix yang bersifat fleksibel, terkadang bisa stabil dalam beberapa waktu dengan harga tertentu namun bisa juga tiba – tiba meningkat atau turun tajam disesuaikan degan kondisi permintaan pasar. Harga Roti bakar yang ditawarkan bervariasi sesuai dengan macam-macam rasa donat yang dibuat, donat didapatkan dengan harga dari Rp 2500 – Rp 5000.
3. Place ( tempat )
Place merupakan kegiatan bisnis untuk membuat produk atau jasa yang ditawarkan lebih mudah terjangkau oleh konsumen, dan dapat tersedia pada sasaran pasar yang tepat. Variabel tempat juga meliputi saluran distribusi untuk menjangkau konsumen yang tersebar luas. Sehingga beberapa perusahaan membuka kantor cabang di daerah – daerah untuk memudahkan konsumennya.
TARGET LOKASI OUTLET Roti Bakar
1. Sekolah 2. Pasar 3. Rumah Sakit 4. Kantin 5. Mini Market 6. Pusat Perbelanjaan 7. Children Games Area 8. Tempat Hiburan dan Rekreasi 9. Terminal, Stasiun dan lain-lain
4. Promotion ( promosi )
Promotion adalah kegiatan untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa pada pasar sasaran, untuk membangun persepsi pelanggan mengenai produka atau jasa yang ditawarkan. Konsep promosi yang biasa digunakan antara lain advertising, public relation, sales promotion, personal selling, serta direct marketing. Dalam membantu meningkatkan dan mempromosikan penjualan product Roti Bakar ini dibantu dengan promosi iklan di internet khususnya pada jejaring sosial Facebook dan promosi pada personal selling.
5. Process ( proses )
Process adalah serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memberikan produk atau jasa dengan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Suatu proses bisa berisi tentang metode atau prosedur yang diberlakukan untuk memperoleh produk yang dibutuhkan konsumen.Proses pelayanan yang cepat yang dilakukan oleh tenaga karyawan Waralaba Rori Bakar dan keramahan karyawan memberikan nilai lebih konsumen yang membeli product tsb serta kualitas bahan baku yang telah terstandarisasi dan jaminan prouct HALAL sudah menjadi hak paten nya.
6. People ( orang )
People adalah semua orang yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk serta memberikan pelayanan produk kepada konsumen. Orang yang memproduksi dan memasarkan suatu produk juga memiliki penilaian dimata konsumen. Sumber daya manusia yang ikut serta dalam kegiatan produksi ini merupakan orang-orang pilihan yang sebelumnya sudah di uji dengan kriteria sebagai berikut :
O Idealnya pegawai tinggal tidak jauh dari lokasi, maksimal 1 kali naik kendaraan umum. O Kerabat dekat atau yang di kenal. Pria, amanah, pekerja keras, berpenampilan baik dan sopan. O Memiliki sikap yang baik dalam melayani (ramah) dan mudah bergaul. O Pendidikan min. SMP.usia minimal 17 tahun.
7. Physical evidence ( bukti fisik )
Physical evidence adalah perangkat – perangkat yang dibutuhkan untuk mendukung penampilan suatu produk, sehingga memperlihatkan secara langsung kualitas produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
FASILITAS :
PERLENGKAPAN MASAK :
BAHAN BAKU :
O 1 Unit Counter O2 Daftar Menu dan harga O 1 Lampu Penerang
O 1 Unit Kompor Gas 1 tungku O 2 Pcs Capitan O 1 Pcs Parutan Keju O 16 Pcs Kotak Sealware Besar O 9 Botol Selai O 1 Unit Tabung Gas 3 Kg O 1 Pcs Selang dan Regulator O 1 Pcs Grill Pan O 100 Pcs Kemasan Roti O 100 Pcs Cup Kertas O 100 Plastik Kresek O 1 Pcs Kuas O 2 Pcs Lap
O 100 Roti O 500 gram Cocholate Glaze O 500 gram Strawberry Glaze O 500 gram Cappucino Glaze O 500 gram Tiramizu Glaze O 500 gram Meses Choco O 500 gram Meses Pinky O 500 gram Meses Milky O 500 gram Meses Pelangi O300 gram Selai Strawberry O 300 gram Selai Blueberry O 300 gram Selai Vanilla O300 gram Selai Durian O 300 gram Bumbu Gula Sweety O300 gram Bumbu Jagung Bakar O 300 gram Bumbu Sambal Balado O 300 gram Bumbu Sapi Panggang O300 gram Kacang O 200 gram Kismis O200 gram Choco Chip O 200 gram Keju O 100 gram Abon Sapi O 300 gram Saos Tomat O300 gram Saos Sambal O 300 gram Mayonaise O 10 Sosis Sapi O 10 Daging Burger
Strategy
¨Segmentasi Yang KitaPilih Demografis & Psikologis. Yaitu Kellas meengah kebawah.
¨Semua jenis kelamin dan usia ( kesuali Balita).
Target
1. Sekolah 2. Pasar 3. Rumah Sakit 4. Kantin 5. Mini Market 6. Pusat Perbelanjaan 7. Children Games Area 8. Tempat Hiburan dan Rekreasi 9. Terminal, Stasiun dan lain-lain
Positioning
¨Inovasi dan Follower
Dalam arti mengembangkan produk yang sudah ada seperti dunkin donut, akan tetapi proses pembuatan nya lebih unik .
Dalam kondisi perekonomian Indonesia yang tidak menentu mengakibatkan perusahaan-perusahaan besar mengalami kebangkrutan dan kehancuran. UKM PE dan UKM IE, justru dapat bertahan dan menghasilkan devisa. Disamping itu, sektor UKM melalui perannya mampu menjadi penggerak perekonomian daerah/lokal dalam penciptaan lapangan kerja dan lapangan usaha baru. Untuk itu, ada beberapa langkah yang kiranya yang perlu ditempuh pemerintah pusat dan daerah untuk mengembangkan sektor riil pada UKM yang bergerak di industri kerajinan khususnya produk keramik, dan produk rotan adalah sebagai berikut:
Ketersediaan bahan baku keramik (tanah liat), perlu diupayakan dari daerah lain yang masih memiliki sumber daya alam yang besar, sehingga harga bahan baku dapat diperoleh dengan mudah dan murah. Disamping itu, perlu diciptakan sistem distribusi bahan baku tanah liat yang efisien untuk menekan biaya bahan baku.
Menciptakan tingkat suku bunga komersial yang dapat dijangkau UKM untuk kepentingan pembiayaan dalam waktu yang singkat untuk memenuhi order dan realisasi kebijakan kredit ekspor dan kredit murah baik itu komersial maupun dari pemerintah secepatnya dilakukan dengan mekanisme yang lebih sederhana dan sasaran yang luas dan tepat, khususnya untuk pengembangan UKM yang berada di daerah masing-masing.
Pembinaan UKM terhadap manajemen UKM-UKM yang tradisional atau manajemen keluarga lebih ditingkatkan agar dapat menangkap peluang ekspor dengan cakupan yang luas.
Permasalahan
Pergeseran komposisi produksi nasional tersebut ditandai dengan penurunan secara drastis hingga terhentinya kegiatan produksi barang dan jasa yang banyak menggunakan bahan baku/bahan penolong/suku cadang asal impor. Padahal industri semacam ini mempunyai peranan yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia selama ini. Sebagian besar komoditi ekspor andalan seperti Tekstil dan Produk Tekstil, Elektronik, dan Alas Kaki yang sangat tergantung pada bahan baku/bahan penolong asal impor dan merupakan lapangan kerja yang selama ini diandalkan untuk menekan tingkat pengangguran. Kegiatan angkutan darat, laut dan udara yang merupakan tulang punggung sistem distribusi juga sangat tergantung pada suku cadang asal impor, sehingga kelangsungan penyediaan jasanya sangat terpukul oleh anjloknya nilai tukar rupiah terhadap US$. Secara keseluruhan hal ini telah mengakibatkan pengurangan suplai barang dan jasa yang menyeluruh (pergeseran agregat suplai ke arah kiri atas), yang menimbulkan tekanan inflasi (cost push inflation) dan pemutusan hubungan tenaga kerja yang meluas sebagai akibat penurunan produksi nasional.
Aspek kedua yang menunjukkan adanya tekanan perubahan komposisi produk nasional adalah (i) meningkatnya volume ekspor hasil pertanian (terutama hasil perkebunan dan perikanan), hasil hutan dan hasil tambang yang didorong oleh meningkatnya permintaan luar negeri karena penurunan harga relatifnya dan (ii) meningkatnya kebutuhan dalam negeri terhadap produk dalam negeri untuk menggantikan barang-barang impor yang harganya melonjak tajam. Meskipun kemampuan UKM (khususnya yang berorientasi ekspor atau substitusi impor) bertahan dalam masa krisis dan menjadi sumber perolehan devisa telah dibuktikan oleh beberapa studi (penelitian), tetapi dalam kenyataannya baik UKM Produsen Eksportir (PE) maupun UKM Indirect Eksportir (IE) masih menghadapi sejumlah kendala dalam melakukan ekspor. Kendala yang dihadapi dapat bersumber dari faktor internal UKM, maupun dari faktor eksternal, termasuk kebijakan pemerintah (government policy).
Berdasarkan paparan di atas, maka ada tiga permasalahan dapat dijabarkan sebagai berikut: (i) bagaimana gambaran dari kegiatan ekspor yang dilaksanakan oleh UKM PE dan UKM IE, (ii) aspek-aspek apa saja yang terkandung dalam gambaran kegiatan tersebut, misalnya komoditi yang dominan, negara tujuan ekspor, sistem pembayaran yang diterima dan lain sebagainya, dan (iii) faktor-faktor apa saja yang menjadi permasalahan bagi UKM PE dan UKM IE dalam melakukan kegiatan ekspor.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari studi ini adalah: (i) menyusun profil UKM berorientasi ekspor dalam kaitannya dengan aspek orientasi pasar, kelembagaan pemasaran, sentra produksi produk UKM dan sistim pembayaran produk, (ii) mengidentifikasi persoalan internal dan eksternal yang dihadapi UKM PE dan UKM IE dalam melakukan ekspor, dan (iii) merumuskan bentuk kebijakan pemerintah yang dapat membantu UKM PE dan UKM IE melakukan ekspor.
Metodologi
Secara umum, faktor-faktor penghambat bagi UKM PE dan UKM IE dalam melakukan ekspor pada saat krisis dipengaruhi oleh faktor internal antara lain : (i) manajemen, (ii) kurangnya likuiditas (tambahan modal), dan (iii) naiknya upah dan faktor eksternal yaitu : (i) melemahnya nilai tukar rupiah, naiknya suku bunga perbankan yang mengakibatkan kenaikan biaya modal dan ketatnya likuiditas ekonomi, (iii) kurangnya akses informasi pasar di dalam dan luar negeri yang diberikan oleh pemerintah, (iv) turunnya daya beli masyarakat akibat menurunnya pendapatan riil masyarakat, (v) kenaikan harga-harga bahan baku, (vi) menurunnya permintaan pasar, (vii) kurangnya dukungan kebijakan pemerintah terhadap UKM yang berorientasi ekspor, (viii) tingginya pungutan, dan (ix) rendahnya koordinasi antar departemen yang terkait terhadap UKM-UKM yang melakukan ekspor.
Berkaitan dengan faktor-faktor yang menghambat kinerja ekspor UKM PE dan UKM IE, studi ini mencoba memfokuskan pada identifikasi permasalahan yang dihadapi UKM dalam melakukan ekspor, khususnya di subsektor industri Aneka Kerajinan (handicraft) pada industri keramik. Secara sederhana dapat digambarkan pada diagram sebab akibat yang sering disebut diagram tulang ikan (fishbone diagram).
Berdasarkan gambar 1, terlihat bahwa kinerja ekspor pada UKM PE dan UKM IE dipengaruhi oleh dua faktor penghambat yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang cukup mempengaruhi kinerja ekspor UKM antara lain: (i) manajemen yang bersifat tradisional atau manajemen keluarga, (ii) likuiditas atau modal kerja yang cenderung menurun akibat krisis ekonomi, dan (iii) upah tenaga kerja yang didominasi adanya kenaikan inflasi dan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Di sisi lain, faktor eksternal yang sangat mempengaruhi kinerja ekspor UKM adalah:
(i) kenaikan suku bunga perbankan yang cukup tinggi mengakibatkan kelangkaan modal tambahan untuk memproduksi barang, (ii) kenaikan harga baku lebih dipengaruhi adanya sebagian bahan baku terutama dalam finishing masih diimpor, (iii) kurangnya informasi pasar baik itu negara-negara yang menjadi orientasi pasar produk UKM maupun disain produk yang belum mengikuti keinginan pasar (up to date), dan (iv) kurangnya dukungan Pemda dan rendahnya koordinasi antar instansi terkait dalam melakukan pembinaan UKM setempat.
Seperti yang telah dikemukakan di atas, semakin tinggi atau semakin besar hambatan-hambatan yang dihadapi UKM PE dan UKM IE akan semakin rendah produk yang dihasilkan baik dalam kuantitas maupun dalam kualitasnya yang pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja ekspor yang berasal dari UKM.
Temuan
Naiknya biaya produksi lebih dipengaruhi posisi supplier yang begitu kuat untuk menekan harga. Faktor-faktor yang menyebabkan adalah produk yang dihasilkan rata-rata bertujuan ekspor. Faktor lainnya yang terjadi di industri keramik adalah bahan baku (tanah liat) yang digunakan lebih banyak menggunakan tanah liat dari Godean yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan Kasongan. Disamping itu, ketersedian bahan baku di wilayah Kabupaten Bantul semakin terbatas. Naiknya upah tenaga kerja dan bahan penolong pada saat krisis turut mempengaruhi biaya produksi.
Selama krisis, hasil penjualan yang diperoleh UKM IE di sentra industri Kasongan berbentuk mata uang rupiah. Kondisi ini, hanya menguntungkan pengusaha-pengusaha asing yang datang langsung ke lokasi dalam melakukan transaksi. Penerimaan dalam mata uang rupiah terkait pada keuntungan atau laba kotor yang diperoleh UKM IE lebih kecil dibandingkan penerimaan dalam bentuk mata uang asing (dollar AS).
Sumber pembiayaan yang dilakukan oleh UKM PE dan IE lebih banyak diperoleh dari pembiayaan sendiri dan down payment pemberi order. Sedangkan penggunaan jasa perbankan hanya untuk transaksi jasa ekspor untuk pembayaran barang yang telah dikirim melalui LC. Rendahnya penggunaan jasa perbankan sebagai sumber pembiayaan atau permodalan, disebabkan beratnya persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi UKM, prosedur pinjaman kredit yang cukup lama dan tingginya suku bunga yang diterapkan. Disamping itu, pembiayaan melalui kredit ekspor dan kredit murah yang diberikan pemerintah masih sulit diperoleh UKM PE dan IE.
Manajemen yang diterapkan UKM IE masih banyak yang bersifat tradisional. Hal ini sangat mempengaruhi pengelolaan dan perkembangan UKM IE cukup lambat, baik dalam pembuatan disain produk maupun orientasi penjualan yang hampir sama dari tahun ke tahun. Dari delapan responden yang diwawancarai hanya dua UKM IE yang telah berubah menjadi manajemen profesional. Disamping itu, pemerintah daerah melalui Kantor Dinas koperasi dan Depperindag sebagai pembina UKM setempat belum dapat membantu manajemen UKM IE untuk lebih maju dalam kompetisi pasar.